Berada sendirian di Kota Pelajar, jauh dari orang tua dan keluarga membuat Dini remaja lebih teruji kemandiriannya. Di beberapa liburan semester, Dini mengaku jika ia jarang pulang. Bukan karena tidak ada biaya, namun Dini memanfaatkaan waktu libur antar semester itu untuk mengikuti semester pendek di kampusnya. Itu merupakan ikhtiar untuk cita-citanya menjadi pegawai bank seperti sang Ayah.

Anak kedua dari tiga bersaudara ini melanjutkan di sela-sela waktu dalam semester pendek, ia terkadang ikut mudik ke kampung halaman teman kampusnya ataupun teman kost nya. Selain itu, Dini bersama temannya juga melakukan wisata kuliner.
"Kost Saya di Seturan. Lima menit dari kampus. Jadi ya strategis mau kemana-mana. Banyak warung penjaja makanan yang saat itu harganya masuklah ya di kantong mahasiswa, "ungkapnya disertai tawa renyah khas Dini Harwanty.
Ada cerita juga soal rumah kost, sambungnya. Wisma Anggrek Seturan, itulah rumah kost yang ditempati Dini ketika menimba ilmu di Kota Gudeg. Rumah dua lantai dengan tiga puluh kamar kost ini menjadi saksi bagaimana kehidupan study Dini. Banyak cerita terukir di Wisma Anggrek dan cerita itu menjadi kenangan tersendiri bagi Dini.