Tokoh

Karomah Kiai

Nasehat Luqman Al Hakim

Nasehat Luqman Al Hakim
Dok inside

SURABAYA, PustakaJC.co - Luqman Al Hakim adalah orang yang disebut dalam Al-Qur’an pada Surat Luqman. Beliau terkenal karena nasihat yang diberikan pada anaknya. Menurut Imam Qatadah rahimahullah, Luqman Al Hakim bukanlah nabi dan dia tidak diberi wahyu. Riwayat lain menyebutkan bahwa beliau berasal dari Nubah dan ada yang berpendapat dari Sudan. Di samping ada macam-macam sebutan untuk Luqman Al Hakim.

 

Banyak orang pada saat itu penasaran, mengapa Luqman Al Hakim sangat terkenal nasehat-nasehatnya. Luqman al-Hakim menjawab, “Wahai anak saudaraku, bila kamu melakukan apa-apa yang aku sarankan, kamu juga akan mendapatkan kedudukan yang aku dapat”. “Apa sajakah itu?” Luqman berkata, “Aku menundukkan mataku, menjaga lisanku, berlaku iffah dalam hal makananku (hanya mengonsumsi yang halal). Aku juga menjaga kemaluanku, memenuhi janjiku, dan memuliakan tamuku. Aku pun menjaga hubunganku dengan tetanggaku. Aku tinggalkan semua yang tidak berguna bagiku. Itulah semua yang telah menjadikanku bermartabat seperti yang kamu lihat.”

 

Demikianlah delapan hal yang menjadi alasan, mengapa Luqman al-Hakim disenangi banyak orang dan sangat bijak. Sebab, semua hal tersebut merupakan sifat-sifat inti yang diperintahkan agama Islam dan mengandung sifat terpuji dan jauh dari sifat-sifat tercela.

[halamman]

 

Di dalam Qur’an Surat Luqman ada 34 ayat. Di antaranya terdapat 8 nasehat terkenal Luqman Al Hakim untuk anaknya. Pertama, Jangan mempersekutukan Allah. Nasehat ini mengandung ajaran Tauhid Yang sangat penting bagi ummat Islam. Yang menentukan Iman dan tidaknya seseorang. Adapun ayat Yang mendasari nasehat pertama ada di QS Luqman: 13, yang artinya; ”Dan (ingatlah) ketika Lukman berkata kepada anaknya, ketika dia memberi pelajaran kepadanya, ”Wahai anakku! Janganlah engkau mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar.”

 

Kedua, Berbuat baik kepada kedua orang tua. Orangtua adalah manusia terpilih dan diamanati oleh Allah swt untuk membuat keturunan dan menghadirkan kita di bumi. Karena Allah menerintahkan dengan kuat untuk berbakti Dengan mempergauli dengan baik. Hal ini ditegaskan dalam QS Luqman: 14, Yang artinya “Dan Kami perintahkan kepada insan (berbuat baik) kepada kedua orangtuanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihnya dalam dua tahun…”

 

Ketiga, Bersyukur kepada Allah swt dan orangtua”. Allah swt berfirman dalam QS Luqman: 14, yang artinya “… Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orangtuamu, hanya kepada-Ku lah kembalimu.” Jika kita menghitung nikmat Allah swt, maka kita tidak akan mampu melakukannya. Termasuk wujud diri kita yang merupakan ciptaan Allah swt dan hasil asuhan dan didikan orangtua, sehingga kita menjadi sosok seorang yang pandai bersyukur. Wujud syukur anak kepada Allah swt dengan menjaga Iman dan taqwa kepada-Nya. Demikian wujud syukur anak kepada orangtu dapat dilakukan dengan taat dan berdedikasi kepada kedua orangtua.

Baca Juga : Cerita Sejarah Rebo Wekasan
Bagikan :