Sontak, Sayla pun menjawab mau. “Terima kasih Pak Kakanwil. Jadi nanti saya tinggal meng’haji’kan mama saya,” kata Sayla terharu.
Sebelum berangkat ke Hongkong, Kakanwil menyampaikan beberapa pesan kepada Sayla. Kakanwil mendukung sepenuhnya cita-cita Sayla dan mengejarnya dengan penuh semangat. Kendati demikian, Kakanwil mengingatkan Sayla untuk tidak melupakan identitas keIndonesiaan, keislaman, dan kemadrasahan.
“Karena banyak orang di tengah-tengah mengejar cita-cita dan kesuksesannya, mereka lupa asal-usulnya. Ibarat wong kere munggah bale,” tutur Kakanwil.
Menurut Kakanwil, kesuksesan yang sudah diperoleh Sayla bukan hanya untuk dirinya sendiri, namun harus bisa bermanfaat bagi bangsa dan negara.