Bataha Santiago juga bercita-cita untuk mempersatukan kerajaan-kerajaan di wilayah Kepulauan Sangihe-Talaud serta mempertahankan diri dari penjajahan yang dilakukan pihak kolonial Belanda.
“Semboyan Bataha Santiago yang terkenal yaitu ‘Nusa kumbahang katumpaeng’, yang berarti “Tanah air kita tidak boleh dimasuki dan dikuasai musuh”.” tulis laman tersebut.
Pada tahun 1675, Gubernur Belanda bernama Robertus Padtbrugge yang berasal dari Maluku datang ke Sangihe. Dirinya datang untuk mengadakan perjanjian persahabatan dengan Raja Santiago.Tetapi perjanjian itu langsung ditolak oleh Raja Santiago.