Kiai Miftach menegaskan, ada sebuah ilmu yang dapat diibaratkan sedang disimpan dalam kotak besi dan dijaga. Tidak ada seorang pun yang bisa menyentuh. Ini adalah bagian untuk ulama yang arif billah, bukan untuk ulama-ulamaan.
“Barulah nanti diberikan kesempatan oleh Allah untuk membuka peti tersebut. Kalau sudah mendapatkan ilmu itu maka ketika berbicara semuanya menjadi taslim,” tandas Kiai Miftach. (int)