"Glegek iku ojo banter-banter (glegekan (bersendawa) itu jangan keras-keras. Dan wahing (bersin) juga ojo banter-banter," katanya saat saat Ngaji Kitab Hadits Jami' As-Shogir yang ditayangkan Youtube Multimedia KH. Miftachul Akhyar.
Seseorang yang glegekan dan bersin dengan suara keras kerap kali ditemui di berbagai tempat. Menurut Kiai Miftach, sapaan akrabnya, faktor pemicunya karena sudah menjadi kebiasaan. Dan, ia tidak sadar bahwa sudah terbawa dengan kehendak setan.
"Tapi, kadang orang kebiasaan, ya belajarlah, memerangi kebiasaan. Kadang kita-kita ini kalau wahing masih keras. Lupa kalau suara banter wahing itu memang atas kendali setan. Setan menginginkan," ungkapnya.
Di samping alasan itu, Pengasuh Pondok Pesantren Miftachus Sunnah Surabaya ini menjelaskan, menahan bersuara keras di saat harus bersin dan serdawa, berarti telah mengupayakan untuk menjaga perasaan orang lain yang ada di sekelilingnya sekaligus menghormatinya.