Kiai Mahfudz Siddiq awal terpilih sebagai Ketua HBNO pada Muktamar ke-12 NU tahun 1937 di Malang. Kemudian, secara berturut-turut terpilih lagi pada Muktamar NU di Menes Pandeglang (1939), di Magelang (1938), dan di Surabaya (1940).
Kiai Mahfudz Siddiq wafat pada usia muda, yakni 37 tahun. Tepatnya pada 1 Januari 1944 (25 Dzulhijjah). Ia meninggalkan seorang istri bernama Nyai Hj Muyassaroh dan enam anak, yaitu Tsurayya, Saiful Bari, Nuril Bari, Zubaidah, Faishal, dan Muhammad. (int)