Cherniss menggambarkan Oppenheimer sebagai seseorang yang sangat sopan dan sering datang ke rumahnya untuk makan malam. Mereka berteman akrab karena keduanya memiliki minat yang sama dalam sastra. Pertemuan pertama mereka terjadi di Berkeley pada tahun 1929, dan mereka terus terhubung setelah perang di Berkeley dan Institute for Advanced Study.
Selain kuliner dan sastra, Oppenheimer juga dikenal di kalangan ilmuwan dan sejarawan perang dunia karena menjadi Direktur Laboratorium Los Alamos yang berhasil menciptakan bom atom yang digunakan di Hiroshima dan Nagasaki. Hubungan antara Oppenheimer dan Presiden AS Harry S Truman tidak selalu harmonis. Truman pernah memanggil Oppenheimer dengan sebutan "cr baby" atau cengeng, dan keduanya memiliki pandangan berbeda tentang senjata nuklir.
Sejarah menunjukkan bahwa prediksi Oppenheimer tentang penyebaran senjata nuklir oleh negara lain, seperti Soviet dan Korea Utara, ternyata benar. Dia menekankan pentingnya kerja sama internasional untuk mengatur senjata nuklir yang ada. (int)