Ia menganalogikan hal tersebut dengan seorang pencuri, bahwa seorang pencuri tidak mengganggu rumah-rumah yang jelek, rumah yang sudah bobrok. Tetapi yang diincar rumah yang baik-baik, rumah yang banyak simpanannya, banyak hartanya, banyak peralatan-peralatan pentingnya.
"Jadi pencuri itu akan menyasar, akan menyatroni rumah yang baik-baik. Lah itulah, maka kalau ada orang selalu diganggu setan, cobaannya berat. Kalau anda merasa berat dalam menjalankan perintah, karena banyak ujian. Ketahuilah bahwa sebetulnya orang tersebut orang yang baik," imbuhnya.
Lebih lanjut Kiai Miftach mengatakan bahwa orang yang memiliki potensi menjadi orang baik, jika menang melawan hawa nafsu, maka akan sukses. Tetapi sebaliknya jika angkat tangan, menyerah, akhirnya menjadi jelek juga.