Tanah tersebut kemudian dibelah dan diberikan pada Sarip dan ibunya untuk dimakan. Ayah Sarip pernah mengatakan bahwa Sarip dapat bangkit dari kematian jika ibunya masih hidup, bahkan jika dia terbunuh 1.000 kali sehari.
Namun, sayangnya kelemahan Sarip ini diketahui oleh pihak yang tidak senang dengan keberadaan Sarip di desa tersebut. Setelah mengetahui bahwa ibunya yang menjadi rahasia kesaktian Sarip, polisi, kompeni Belanda, serta perangkat desa akhirnya membunuh ibu Sarip baru kemudian membunuh Sarip.
Jadi, seperti itulah kisah dari Sarip Tambak Oso dari Sidoarjo. Meskipun dianggap sebagai cerita rakyat, tetapi ada juga yang meyakini bahwa Sarip ini memang merupakan sosok yang nyata. Kisah Sarip Tambak Oso juga kerap dilakonkan dalam pentas-pentas ludruk.