Setelah mahir menulis dan berbicara dalam bahasa Belanda, Lasminigrat lantas bermimpi untuk menghadirkan kesetaraan bagi seluruh perempuan Indonesia.
Lasminingrat menggunakan kemampuan literasinya untuk mengadaptasi dongeng-dongeng Eropa ke dalam bahasa Sunda. Di bawah bimbingan ayahnya, ia mulai mengajar anak-anak Indonesia pada 1879.
Dia membacakan buku-buku yang telah diadaptasi dengan lantang, dan mengajarkan pendidikan moral serta psikologi dasar.
Karyanya memberikan pendidikan kepada anak-anak pribumi Indonesia dan memperkenalkan mereka pada budaya internasional.