Berbagai hal bisa dilakukan dosen saat mengajar di kelas agar siswa tidak bosan dan mudah mendekatkan diri ke ilmu yang akan diberikan. Salah satunya dengan memakai costum player (Cosplay) seperti yang dilakukan oleh dosen Universitas Jember (Unej).
Oleh: Permata Ayu
Dewi Angelina namanya. Dosen Mata Kuliah Keaktoran di Program Studi Sastra Indonesia FIB Unej memberikan materi kepada mahasiswanya dengan memakai kostum unik.
Seperti yang dipakai pada hari Jumat (17/3) lalu ketika dirinya memakai cosplay Maleficent, sosok penyihir dalam film Hollywood yang diperankan aktris tenar Angelina Jolie.
Pendekatan unik yang dilakukan Dewi Anggelina, S.S., M.A., tentu memiliki alasan khusus agar bisa lebih komunikatif kepada mahasiswa, tidak hanya secara bahasa tapi juga dialektika.
Menurut dosen Sastra Unej tersebut, alasan dirinya memakai cosplay adalah untuk memberikan semangat kepada mahasiswa didiknya.
Sebab, kerap ada jam perkuliahan pagi di mana para mahasiswa masih dalam keadaan ngantuk.
"Pada akhirnya saya berinisiatif karena kuliah pagi, biasanya ngantuk kan? Jadi saya pakai cosplay, banyak sih kostum di semester lalu karena saya ngajar Teater, motivasi saya untuk menarik perhatian mahasiswa supaya mereka tetap fokus saat saya menyampaikan materi," katanya dikutip dari laman resmi Unej.
Tidak hanya memakai cosplay Maleficent, Angel juga pernah menggunakan kostum lain seperti siluman Rubah, Minnie Mouse, Vampir, Putri Salju, dan konstuk nuansa horor.
Ia berkeinginan agar situasi perkuliahan lebih menyenangkan sehingga memberikan kesan baik bagi mahasiswa.
"Untuk kostum, saya menggunakan barang-barang yang sudah tidak dipakai dirumah, seperti tongkat yang saya gunakan adalah bekas alat pasang lampu. Kebetulan di rumah ada dua, yang satu sudah rusak makanya saya pakai untuk aksesori. Kalau suami saya nyari sudah tidak ada, jadi tongkat sihir," terangnya.
Bahkan dosen yang akrab dengan anak didiknya ini tidak pernah sungkan untuk minta ide kepada mahasiswanya tentang kostum apa yang selanjutnya akan digunakan ketika perkuliahan berikutnya.
Tak banyak dari para mahasiswa juga minta foto bersama layaknya bak artis papan atas.
"Dengan kostum yang saya gunakan mereka tidak menganggap bahwa saya aneh. Karena ketika saya masuk kelas mengajar sebagaimana mestinya dan tetap serius, mungkin diawal saja ketika saya masuk mereka merasa senang. Karena metode perkuliahan yang saya gunakan benar-benar serius sesuai dengan materi yang saya sampaikan," tutur Angel.
Meski ingin melakukan pendekatan unik, tapi Angel menuturkan, tidak semua mata kuliah dirinya menggunakan kostum.
Biasanya, ia menggunakan cosplay pada mata kuliah tertentu, salah satunya mata kuliah Keaktoran dan Teater. Karena di tahun ini tidak ada mata kuliah teater, dirinya mendapatkan kelas dari Program Studi Televisi dan Film yaitu kelas Keaktoran.
"Di luar mata kuliah tersebut tentu tidak, untuk mata kuliah MKU dan Bahasa Indonesia masa iya menggunakan cosplay? Jadi biasa saja, kalau dosen waras kan ya pake batik, kalau saya kan gak waras jadi beda dengan yang lain. Yang penting outputnya tetap OK untuk mahasiswa saya," ujarnya.
Sementara itu, Prof. Sukarno, Dekan Fakultas Ilmu Budaya mengatakan, sangat mendukung kreativitas cara mengajar dosen seperti yang dilakukan dosen Angel.
Sebab hal itu bisa dilakukan agar tidak menimbulkan kebosanan dalam memberikan materi kepada mahasiswa.
"Kami justru memotivasi untuk meningkatkan kreativitas, seperti layanan kita, yaitu layanan PRIMA, salah satunya adanya kreativitas tersendiri, salah satunya mbak Angel yang selalu menampilkan sesuatu yang berbeda misalkan memberikan materi drama, dosen tersebut harus betul-betul menjiwai topiknya dengan didukung kostum akan berbeda," tutup Dekan FIB Unej tersebut.