Tokoh

Salsabilla Aulia Fitri

Wisudawan Termuda ITS yang Masih Berusia 20 Tahun

Wisudawan Termuda ITS yang Masih Berusia 20 Tahun
Dok its.ac.id

Usia 20 tahun biasanya sedang berada di pertengahan studi pendidikan tinggi. Namun berbeda dengan Salsabilla Aulia Fitri yang sudah lulus dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) pada usia 20 tahun 3 bulan.

 

Dengan usia tersebut, Salsa, panggilan akrabnya, dinobatkan sebagai wisudawan termuda pada gelaran Wisuda ke-127 ITS.

 

Oleh: Permata Ayu

 

Mahasiswa Departemen Teknik Sistem Perkapalan ITS ini secara resmi dikukuhkan sebagai sarjana teknik pada Sabtu (18/3) lalu.

 

Siswa Akselerasi Sejak SMP

Berada di usia yang lebih muda dalam pendidikan bukanlah hal yang baru bagi Salsa. Pasalnya ia telah menempuh pendidikan akselerasi semasa di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP).

 

Hal ini kemudian berlanjut hingga ke bangku kuliah di mana ia berhasil lulus dalam waktu 3,5 tahun pada jenjang sarjana.

 

"Bagi saya, usia muda bukan merupakan pemicu rintangan yang muncul, karena semua orang merupakan first timer di aspeknya masing-masing," ujarnya dikutip dari laman resmi ITS.

 

Pentingnya Manajemen Waktu

Selama menjalani studi di ITS, Salsa mengatakan bahwa manajemen waktu adalah salah satu pelajaran berharga yang didapatkan.

 

Sebab, mahasiswi satu ini tidak hanya belajar di kelas saja tapi juga aktif dalam organisasi hingga magang. Ia pernah tergabung di beberapa organisasi seperti tim robot underwater Banyubramanta dan National Association of Corrosion Engineers (NACE) Student Chapter ITS.

 

"Tak kalah penting, pengalaman magang juga banyak saya ikuti untuk memperkuat kompetensi diri," ungkap Salsa.

 

Saat di tim robot Banyubramanta ITS, ia pernah mengikuti Istanbul Youth Summit 2022 sebagai anggota. Ia dan tim juga berhasil meraih penghargaan pada kompetisi Wonderful Indonesia Robot Challenge (WIRC) 2021 dan Technogine 2020.

 

Pandangan Terhadap Dunia Perkapalan Masa Depan

Salsa juga menjelaskan alasan dirinya mengambil bidang ilmu perkapalan di ITS. Selain sebagai program studi impiannya, ia lahir dan besar di lingkungan yang melek akan kemaritiman.

 

Hal itu membuat Salsa percaya bahwa kontribusi generasi muda dalam dunia maritim juga sangat diperlukan.

 

Karena itu, setelah lulus nantinya Salsa juga ingin berkarier sesuai dengan kompetensi dan pengalamannya selama ini.

 

Latar belakang tersebut sejalan dengan judul Tugas Akhir (TA) yang diangkatnya yaitu Optimasi Pemilihan Propeller Akibat Penggantian Mesin Induk Kapal Dharma Rucitra 3.

 

Salsa mengatakan bahwa topik ini diangkat berdasarkan studi kasus nyata milik perusahaan kapal tersebut.

 

Dalam kasusnya, kapal tersebut mulanya mengalami insiden hampir tenggelam di dekat pelabuhan. Namun karena adanya urgensi agar kapal segera dioperasikan, penggantian mesin berupa optimasi propeller dengan mesin baru perlu dilakukan.

 

Akademik Jadi Prioritas Utama

Sementara itu, terkait label wisudawan termuda ini, perempuan asal Sidoarjo ini mengungkapkan bahwa selama ini akademik tetap menjadi prioritas utamanya.

 

Prinsip inilah yang mengantarkannya meraih predikat memuaskan dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,56.

 

"Jika ada keinginan, selalu yakin pasti bisa terjadi atas seizin Allah, yang terpenting bagi kita adalah senantiasa berdoa dan berusaha," terangnya.

 

Walaupun terbilang cepat dan penuh prestasi, perjalanan studi wisudawan termuda ini juga selalu menemukan rintangan yang harus dihadapi.

 

Namun, Salsa selalu percaya bahwa kesempatan tidak mungkin datang kedua kalinya. Itulah yang membuatnya tidak menyerah untuk berkarya di tengah kesibukan kuliah yang padat.

 

"Pengalaman itu mahal, jadi sebisa mungkin jangan lewatkan jika ada kesempatan yang datang," pungkasnya.

Baca Juga : Tujuh Falsafah Hidup Sunan Drajat
Bagikan :