Ruhana juga sempat memimpin surat kabar Perempuan Bergerak, Radio dan Cahaya Sumatera. Sepanjang kariernya hingga ia wafat pada 17 Agustus 1972, Ruhana terus mendorong perempuan untuk membela kesetaraan dan melawan kolonialisme dengan berbagai prestasi yang diakui nasional.
Maka tak heran jika Ruhana disebut sebagai Ibu Pers Nasional hingga akhirnya resmi ditetapkan sebagai pahlawan nasional Kartini dari Sumatra pada September 2019 lalu dan mendapatkan gelar Tanda Jasa dan Tanda Kehormatan oleh Presiden Jokowi pada 6 November 2019 lalu.