Tokoh

Perempuan Berdaya Perempuan Berjaya

Perempuan Indonesia di Perusahaan Teknologi Dunia

Perempuan Indonesia di Perusahaan Teknologi Dunia
Dok pinterest

 

Dalam wawancara bersama Kompas.com, Amanda mengaku bahwa sebenarnya ia dilamar oleh Google. “Mereka bilang profil saya cocok dengan posisi yang dicari,” katanya.

 

Amanda merupakan lulusan Bachelor of Science, University of Texas dan melanjutkan pendidikannya di Carnegie Mellon University untuk menempuh Masters Information Systems & Management.

 

Sebelum berkarir di Google Assistant, Amanda tercatat pernah menjadi Head of Developer Relations untuk Youtube dan Google Wallet. Amanda juga pernah menjadi bagian dari Engineering Program Management di Nest serta VP System Engineering di Bank of America

 

Moorissa Tjokro, Pencetus Autopilot Software Engineer di Tesla

Moorissa Tjokro adalah satu dari enam Autopilot Software Engineer yang bekerja untuk perusahaan Tesla di California. Menariknya lagi, Moorissa adalah satu-satunya perempuan yang mengemban tugas tersebut dalam timnya. Memang betul, profesi seperti ini memang masih jarang ditekuni oleh perempuan.

 

Moorissa sudah bekerja untuk Tesla sejak 2018 silam. Sebelum dipercaya menjadi Autopilot Software Engineer, Moorissa pernah ditunjuk oleh Tesla untuk jadi bagian dalam tim Data Scientist yang juga menangani perangkat lunak mobil.

 

Pada hasil wawancaranya bersama VOA Indonesia, Moorissa mengaku bahwa pekerjaan mengevaluasi perangkat lunak autopilot ini memakan jam kerja yang sangat panjang. Jam kerjanya bersama tim bisa menjapai 70 jam dalam sepekan. Kalau dihitung hari kerja Senin-Jumat, artinya Moorissa harus bekerja 14 jam setiap harinya.

 

Sebelum meniti karir di Tesla, Moorissa yang merupakan lulusan Master of Science di Columbia University ini juga ternyata pernah bekerja di NASA sebagai Machine Learning Researcher.

Baca Juga : Tokoh Pers Multitalent
Bagikan :