Tokoh

Pakubuwono X

Raja Pemilik Mobil Pertama di Indonesia

Raja Pemilik Mobil Pertama di Indonesia
Dok expousure

 

Relasi bagus dengan Ratu Wilhelmina ini jelas menguntungkan bagi keraton. Di puncak masa kekuasaannya, ia menggalakkan pembangunan Surakarta. Menurut Djoko Darmawan dalam Mengenal Budaya Nasional Trah Raja-raja Mataram di tanah Jawa (2017), Pasar Gede Harjonagoro, Stasiun Jebres, Stasiun Balapan, Kebun Binatang, dan Jembatan Jurug, rumah pemotongan hewan, rumah singgah bagi Tunawisma, juga merintis stadion dan Taman Sriwedari serta Museum Radyapustaka. Fasilitas publik lain yang ia bangun di antaranya Gereja St Antonius dan Rumah Sakit Kadipolo.

 

Namun, pada sisi lain PB X juga mendedikasikan untuk mendukung perjuangan para aktivis pergerakan nasional. Saat Boedi Oetomo (BO) didirikan di Batavia pada 20 Mei 1908, PB X memberikan apresiasi. PB X juga menganjurkan agar kerabat keraton menjadi pengurus organisasi Boedi Oetomo. Sikap serupa diberikan kepada Serikat Islam (SI), salah satu dukungan yang diberikan adalah sama-sama membendung aktivitas misionaris Kristen di Surakarta.

 

PB X pun sangat dicintai oleh rakyatnya, hal ini karena sikap dermawannya. Setiap hari kamis PB X, menetapkan sebagai hari dimana raja membagi sedekah langsung kepada rakyatnya. Rakyat miskin atau kaya berduyun-duyun mengharap berkah dari raja yang dicintainya, pada masa itu tujuan rakyat bukan semata-mata ingin mendapat uang lebih tapi ngalap berkah dari pemberian sang raja. Nah karena berharapnya berkah itu dihari Kamis (Kemis dalam bahasa Jawa) sehingga mereka menyebutnya ngemis (mengharap berkah di hari kemis) sedangkan orangnya disebut pengemis (para pengharap berkah di hari kemis).

Baca Juga : Sunan Muria: Sang Pangeran Sabrang Lor
Bagikan :