Tokoh

Idjon Djanbi

Bule Mualaf Asal Belanda yang Jadi Pendiri Kopassus

Bule Mualaf Asal Belanda yang Jadi Pendiri Kopassus
Dok tapakuan net

 

Namun Perang Dunia II keburu berakhir karena Jepang menyerah setelah Hiroshima dan Nagasaki dibom atom. Tetapi Belanda tetap mengirim pasukan karena terbukanya peluang untuk kembali menjajah Indonesia sebagai koloni Belanda.

 

Seusai perang, dia dikirim ke Indonesia. Dengan pangkat kapten, Visser memimpin Sekolah Pendidikan Terjun Payung (School tot Opleiding van Parachutisten) KNIL, di Cimahi. Ketika itu terdapat dua pasukan elite dalam KNIL.

 

“Pasukan payung (paratrooper) memakai baret merah yang dipimpin oleh Visser dan pasukan komando memakai baret hijau,” tulis Julius Poor dalam Benny Moerdani: Profil Prajurit Negarawan.

 

Visser kemudian kembali ke Eropa untuk menemui keluarga dan istrinya, seorang wanita Inggris yang dinikahinya saat masa perang dunia. Karena sudah terlanjur jatuh hati dengan Indonesia, dirinya mengajak istrinya pindah dan menetap di Indonesia.

 

Namun, sang istri menolak. Terjadilah perceraian antara keduanya. Tahun 1947, Visser kembali ke Indonesia. Kali ini, dirinya tidak lagi menuju Papua Barat, karena sekolah militer yang dia pimpin sudah dipindahkan ke Cimahi, Bandung.

Baca Juga : Adab Besendawa dan Bersin Untuk Muslimat
Bagikan :