Tokoh

KH Fakih Usman

Ulama dengan Jiwa Enterpreneurship yang Kuat

Ulama dengan Jiwa Enterpreneurship yang Kuat
Dok grid

Tidak hanya sebagai ulama yang memiliki ilmu yang mumpuni, tetapi ia juga memiliki kepiawaian dalam berbisnis. Siapa lagi kalau bukan KH Fakih Usman.

 

Oleh: Annas Sholahuddin

 

KH Fakih Usman merupakan tokoh Muhammadiyah yang berpengaruh pada abad ke- 19. Kiprahnya di Muhammadiyah semakin mentereng ketika pada tahun pada 1925 tampuk kepemimpinan Muhammadiyah dipercayakan olehnya.

 

Selain itu, ia juga diamanahi oleh Presiden Soekarno untuk menjabat sebagai Menteri Agama RI pada 3 April 1952-30 Juli 1953 dan ia juga dikenal sebagai aktivis Islam di Indonesia dan politikus dari Partai Masyumi.

 

KH Fakih Usman lahir pada 2 Maret 1904 sebelum kemerdekaan masih di awang-awang. Ia lahir di kota Gresik, Jawa Timur dan wafat pada 3 Oktober 1968 diusia umur 64 di kota Gresik.

 

Dilansir dari Academia Biografi KH Fakih Usman, ia lahir ditengah-tengah keluarga yang kurang mampu, ayahnya hanya seorang pedagang kayu dan ibunya hanyalah seorang ibu rumah tangga yang merupakan keturunan ulama.

 

KH Fakih Usman merupakan anak keempat dari 4 bersaudara. Walaupun keadaan keluarga yang kurang mampu, namun si ayah tetap mengajarkan pendidikan kepada anak- anaknya. Dan membuat keluarga itupun gemar ilmu pengetahuan, baik agama maupun pengetahuan umum. Pada usia sepuluh tahun, Fakih-pun mendalamai ilmu agamanya di salah satu pesantren di Gresik.

 

Masa kecilnya dilalui dengan belajar membaca al-Quran dan ilmu pengetahuan umum dari ayahnya sendiri. Menginjak usia remaja ia belajar di pondok pesantren di Gresik tahun 1914-1918. 

 

Kemudian, antara tahun 1918-1924 ia mengembara mencari ilmu agama di pondok pesantren, meskipun beberapa literatur belum bisa menemukan data pesantren yang pernah ia tinggali. 

 

Namun dikutip dari Muhammadiyah.or.id, KH Fakih Usman meninggalkan kampung halamannya, merantau mencari ilmu di luar kota Gresik. Ia juga banyak menguasai buku-buku yang diajarkan di pesantren-pesantren tradisional, karena penguasaannya dalam bahasa Arab. 

 

Ia juga terbiasa membaca surat kabar dan majalah berbahasa Arab, terutama dari Mesir yang berisi tentang pergerakan kemerdekaan. Apalagi, pada penghujung abad 19 dan awal abad 20 itu di dunia Islam pada umumnya sedang terjadi gerakan kebangkitan.

 

Sebagai ulama, ia aktif di berbagai ke organisasian, terutama di Muhammadiyah atau ia aktif di instansi pemerintahan, tetapi ia memiliki beberapa usaha.

 

Diantaranya KH Fakih Usman dikenal memiliki etos enterpreneurship yang kuat. Kegiatan bisnis yang dilakukannya cukup besar dengan mendirikan beberapa perusahaan yang bergerak dalam bidang penyediaan alat-alat bangunan, galangan kapal, dan pabrik tenun di Gresik. Bahkan, ia juga diangkat sebagai Ketua Persekutuan Dagang Sekawan sedaerah Gresik.

Baca Juga : Ini Tiga Kandidat Pelatih Timnas Asal Belanda
Bagikan :