Meneer sengaja memasang foto dirinya sendiri di setiap kemasan jamu, yang dipesan oleh konsumen. Foto itu seolah tidak pernah berubah sejak perusahaan tersebut berdiri. Foto tersebut menampilkan seorang perempuan yang tersenyum tipis, dengan rambut yang disanggul.
Setelah lebih dari dua dekade berdiri, tepatnya pada 1940, Jamu Nyonya Meneer masuk ke pasar Jakarta. Putrinya yang bernama Nonnie membuka toko di daerah Pasar Baru. Itu merupakan salah atu pusat perekonomian di Jakarta waktu itu.
Nyonya Meneer masih menjadi Direktur Utama pada 1967, meski secara formal perusahaan dipercayakan kepada anaknya, Hans Ramana. Sementara anaknya yang lain yakni Lucy Saerang, Marie Kalalo dan Hans Pangemanan menjadi anggota dewan komisi perusahaan.
Namun Hans Ramana meninggal dunia pada 1976. Dua tahun berselang, Nyonya Meneer juga meninggal.