Sunan Bonang mulai berdakwah dari Kediri, Jawa Timur dan kemudian mendirikan sebuah mushola di Desa Singkal yang berada di tepi Sungai Brantas.
Metode dakwah yang diusung oleh Sunan Bonang melalui kesenian. Sebagai seorang da'i, ia juga dikenal sebagai seniman Jawa. Ia memanfaatkan keragaman budaya dan tradisi Jawa sebagai sarana untuk berdakwah.
Sunan Bonang menggunakan gamelan dalam berdakwah. Yang membedakan antara gamelan yang digunakan Sunan Bonang dengan gamelan-gamelan yang digunakan oleh masyarakat zaman Hindu-Buddha, adalah penambahan rebab dan bonang sebagai pelengkap dari gamelan Jawa.
Tidak hanya itu, selain penggunaan gamelan, Sunan Bonang juga memiliki kepiawaian dalam mengarang syair atau lagu.