Raden Mas Soewardi Soerjaningrat atau akrab disapa Ki Hajar Dewantara merupakan bangsawan Jawa. Ia tercatat sebagai pahlawan nasional karena ia merupakan salah satu aktivis kemerdekaan Indonesia pasca masa kolonial. Lalu apa yang melatar belakangi berdirinya Taman Siswa?
Oleh: Annas Sholahuddin
Yogyakarta, PustakaJC.co - Sebagai seorang bangsawan Jawa, Ki Hajar Dewantara lahir di lingkungan priyayi. Ia lahir pada 2 Mei 1889
Pakualaman, Yogyakarta, Hindia Belanda dan wafat 26 April 1959 Pakualaman, Yogyakarta.
Ia terlahir dari pasangan Pangeran Soerjaningrat dan Raden Ayu Sandiah.
Julukan Bapak Pendidikan Nasional yang tersemat di dalam dirinya tidak semata-mata label belaka. Ada semacam perjuangan yang berdarah-darah dalam memperjuangkan Pendidikan Indonesia.
Hal itu senada dengan Amanda Pratiwi dalam bukunya Konsep Pendidikan Humanis Perspektif Ki Hadjar Dewantara.
Pratiwi menyebutkan bahwa dijuluki sebagai Bapak Pendidikan Nasional berkat kegigihannya dalam memperjuangkan pendidikan.
"Ia mendirikan Indische Partij pada tanggal 25 Desember 1912 bersama kedua rekan Douwes Dekker dan Dr. Cipto Mangunkusumo," ungkap Pratiwi.
Pada Agustus 1913, Ki Hadjar Dewantara dibuang ke Belanda karena tulisan yang berjudul "Als Ik een Nederlander (Seandainya Aku Seorang Belanda).
Pratiwi menyebutkan pada tanggal 3 Juli 1922, Ki Hadjar Dewantara mendirikan perguruan Taman Siswa. Perguruan ini merupakan wadah untuk menanamkan rasa kebangsaan untuk peserta didik.
Ajaran yang terkenal adalah ing ngarso sung tulodo, ing madya mangun karso, tut wuri handayani artinya di depan memberi teladan, di tengah memberi semangat, di belakang memberi dorongan.
Semangat yang diusung oleh Taman Siswa adalah semangat meraih kemerdekaan dan membumikan nilai-nilai Pancasila. Hal itulah yang melatarbelakangi berdirinya Taman Siswa.
"Ki Hajar Dewantara mendirikan perguruan dengan berciri pancadarma, di mana pendidikan Taman siswa berciri khan Pancadarma, yaitu Kemerdekaan, Kodrat Alam, Kebudayaan, Kebangsaan, Kemanusian, yang berdasarkan Pancasila," tandas Pratiwi.