“Banyak kesukaran dalam melaksanakan pembangunan keraton baru. Penghuninya yang misterius juga harus digusur terlebih dahulu,” demikian tertulis dalam Bagaimana Dulu Raja Solo Menggusur Daerah Setan dan Jin yang dimuat dalam majalah Cinta (1973).
Para penasihat raja bertekad menyukseskan proyek pembangunan keraton baru itu. Namun waktu yang dibutuhkan untuk membuka hutan, meratakan tanah dan membangun keraton memakan waktu cukup lama.
Sedangkan gangguan kepada para pekerja sering terjadi, misalnya kejang-kejang. Peristiwa ini dipercaya merupakan pengaruh dari gangguan makhluk halus. Karena itu oleh para penasihat raja dianjurkan untuk mengadakan upacara guna mengatasinya.
Nyi Roro Kidul telah meminta kepada Uling Putih dan Nyi Blorong yang mengepalai barisan lelembut agar berpindah tempat, daripada mendapat murka dari raja. Tetapi belum sempat para lelembut ini pergi, raja telah mengirimkan pasukan.