Tokoh

Soedjono Hoemardani

Jenderal yang Jadi Penasihat Intelektual

Jenderal yang Jadi Penasihat Intelektual
Dok wikipedia

 

Kedekatan antara Soedjono dengan Soeharto, sepertinya membuat dirinya terlihat begitu angkuh. Dirinya bebas menjalin lobi dengan pihak asing dalam urusan penanaman modal di Indonesia tanpa sepengetahuan duta besar.

 

Dirinya bahkan kerap memanggil menteri kabinet untuk rapat di kantornya. Perannya yang begitu besar bahkan menimbulkan kegaduhan. Beberapa tokoh sempai kesal dan melontarkan kritikan kepada pemerintahan Soeharto.

 

Mochtar Lubis, jurnalis dan Pemimpin Redaksi Indonesia Raya mengkritik tindak tanduk Aspri - di dalamnya ada Soedjono - kerap mencampuri urusan departemen yang sebenarnya bukan wewenang mereka.

 

Beberapa Aspri, jelasnya, suka langsung memberi instruksi dan nota pada berbagai departemen. Mereka bahkan langsung memberi instruksi pada menteri sendiri. Ada pula yang langsung mengirim nota kepada direksi bank negara untuk mengeluarkan kredit.

 

“Tanpa menyebut nama, Mochtar agaknya merujuk hal ini kepada Soedjono Hoemardani,” papar Martin Sitompul dalam Ketika Asisten Pribadi Presiden Soeharto Berkuasa yang dimuat Historia.

 

Tokoh pejuang, Soetomo atau Bung Tomo pun ikut menentang. Menurutnya jaringan-jaringan swasta yang difasilitasi Soedjono telah membuat praktik cukongisme dan hanya memperkaya golongan tertentu.

Baca Juga : Tujuh Falsafah Hidup Sunan Drajat
Bagikan :