Tahun 1907-1915, Sardjito berhasil tamat dengan rangking satu saat menempuh pendidikan dokter pribumi di School tot Opleiding voor Indische Artsen (STOVIA).
Sardjito diangkat menjadi dokter selepas lulus dari STOVIA. Dia menjadi dokter di dinas kesehatan kota (Burgerlijke Geneeskundige Dienst) di Batavia.
Baru pada tahun 1921-1923, ia resmi memperoleh gelar doktor bidang penyakit iklim panas atau tropis di Fakultas Kedokteran Universitas Amsterdam.
Salah satu alasan namanya diabadikan rumah sakit di kawasan Universitas Gadjah Mada (UGM) karena Dr Sardjito adalah rektor pertama di UGM. Dr Sardjito ikut mendirikan Balai Perguruan Tinggi Gadjah Mada yang menjadi cikal bakal UGM.