Maklum saja, suaminya hanya seorang guru ngaji di desa. Setiap harinya untuk makan besok saja belum tahu. Namun, pada Mei lalu, Eka sebagai anak tunggal ditunjuk untuk menggantikan orang tuanya berangkat haji karena sang ibu sedang sakit.
"Saya tidak bawa sangu sepeser pun. Dompet pun tidak bawa. Hanya beberapa helai pakaian dan mukena yang saya beli 22 tahun lalu saya bawa," ungkapnya.
Sebetulnya, Eka diberi sangu oleh keluarga dan kerabatnya, tetapi dia memilih tidak membawanya dan memberikan kepada orang yang sedang merawat ibunya di rumah.