Namun, pekerjaan yang dilakukan olehnya tidak bertahan lama, hal ini karena Affandi lebih tertarik di bidang seni. Menjual lukisan sebenarnya bukan hal sulit di Bandung, banyak pelukis pemandangan atau Mooi Indie yang sedang trend saat itu.
Mooi Indie (Hindia molek) menggambarkan negeri Hindia yang penuh keindahan alam, sesuai dengan selera eksotisme dunia Timur ala orang Eropa. Tetapi Affandi tak menyukai aliran Mooi Indie.
“Lukisan-lukisan tersebut kalau dijual laku lebih kurang sepuluh gulden sebuah. Tetapi Affandi tidak ingin menjadi pelukis pemandangan untuk dijual. Dia ingin melukis yang benar-benar melukis. Ingin melukis menurut kata hatinya,” tulis Suhatno dalam Dr. H. Affandi: Karya dan Pengabdiannya yang dimuat di Tirto.
Sekitar tahun 1930-an, Affandi kemudian bergabung dalam kelompok Lima Bandung. Kelompok ini terdiri dari lima pelukis yang ada di Bandung, seperti Hendra Gunawan, Barli, Sudarso, Wahdi Sumanta, dan Affandi.