Tokoh

Achmad Yurianto

Mantan Jubir Satgas Covid-19 Meninggal dan Dimakamkan di dekat Pusara Sang Bunda

Mantan Jubir Satgas Covid-19 Meninggal dan Dimakamkan di dekat Pusara Sang Bunda
dok pinterest

Kabar duka kembali menyelimuti tanah air, atas kepergian salah satu sosok yang berperan besar dalam membantu Indonesia menghadapi situasi sulit saat pandemi lalu. Ia adalah Kolonel CKM (Purn.) dr. Achmad Yurianto.

 

 

Oleh: Intan Permata

 

Achmad Yurianto meninggal dunia pada Sabtu (22/5/2022). Ia disebut mengalami multiple komplikasi dan sempat dirawat karena sakit stroke serta kanker usus. Yuri yang sempat menjabat sebagai Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2P) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI dan Dewan Pengawas BPJS Kesehatan tutup usia pukul 18.58 WIB di Malang. Yuri tadinya dirawat di RSPAD Gatot Soebroto.

 

Jenazah Yuri disemayamkan di rumah orang tuanya di Jalan Ir Soekarno Nomor 31, Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Jatim. Sebelum meninggal, Ketua Dewan Pengawas BPJS itu dirawat di RS dr Syaiful Anwar (RSSA) Kota Malang sejak Kamis lalu.

 

Selanjutnya, jenazah dimakaman di TPU Dadaprejo Kota Batu, Malang, Jawa Timur Minggu (22/5/2022) secara militer. Sejumlah rekan sejawat dan prajurit TNI AD juga datang untuk memberi penghormatan terakhir.

 

Kakak Ipar Yurianto, Odang Darmaji menjelaskan, Yurianto dimakamkan di TPU Dadaprejo karena pernah bermimpi bertemu ibunya. Yurianto, kenang Odang, pernah bilang kepadanya beberapa waktu lalu saat di Bogor, bermimpi ketemu ibunya. Yurianto menangis saat bertemu almarhumah sang ibu di mimpi tersebut.

 

"Jadi mimpi ketemu ibunya nangis saat pulang ke Bogor. Sama ibunya nangis begitu. Nanti dimakamkan di sebelah makam ibunya di sana, keinginannya seperti itu dulu," tuturnya.

 

Prosesi pemakaman di TPU Dadaprejo dimulai dengan bersamaan tembakan salvo dari prajurit TNI sebagai penghormatan terakhir Yurianto.

 

Profil Achmad Yurianto

 

Beliau lahir di Malang, 11 Maret 1962, dan merupakan lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga angkatan 1990. Akrab disapa Yuri, semenjak bangku kuliah beliau juga aktif dalam berbagai organisasi di kampus sehingga cukup dikenal pada masa perkuliahannya.

 

Awal karirnya dimulai dari dokter militer, dan resmi bergabung sebagai Perwira Pertama Kesehatan Daerah Militer V Brawijaya pada tahun 1987 lalu. Empat tahun kemudian, tepatnya pada 1991, beliau mengabdi di Kesehatan Daerah Militer IX Udayana Bali, kemudian dipercaya sebagai dokter di Lospalos Timor Timur.

 

Jejak Karier Achmad Yurianto setelah Lospalos Timor Timur

 

Kemudian pada tahun 2008 dipercaya sebagai Wakil Kepala Rumah Sakit Tingkat II Dustira, Cimahi, Jawa Barat. Karirnya dinilai cukup baik pada bidang dokter militer. Tidak berselang lama, nama Achmad Yurianto kemudian muncul sebagai Wakil Kepala Kesehatan Daerah Militer IV Diponegoro Semarang.

 

Tahun 2011 menjadi tahun ketika beliau diangkat menjadi Kepala Dinas Dukungan Kesehatan operasi Pusat Kesehatan TNI. Tiga tahun berselang, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menjadi tempat barunya mengabdi dan dipercaya sebagai Kepala Pusat Krisis Kesehatan Kementerian Kesehatan.

 

Sebelum didapuk sebagai Juru Bicara Pemerintah pada Lembaga Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, ia menjabat sebagai Direktur Jenderal P2P Kemenkes RI.

 

Setelah masa pengabdiannya sebagai juru bicara penanganan Covid-19 beliau kemudian diangkat sebagai Ketua Dewan Pengawas BPJS Kesehatan Periode 2021 - 2026.

 

Perjalanan Achmad Yurianto kemudian terhenti setelah sempat menjalani kemoterapi di RSPAD Gatot Subroto. Kemoterapi ini dilakukan dalam proses perawatan dirinya yang mengidap kanker usus. Tentu ini jadi berita yang cukup menyedihkan, mengingat jasanya mendampingi bangsa Indonesia dalam kondisi sulit beberapa waktu lalu.

Baca Juga : Pendiri Dua UIN di Pulau Jawa yang Kembali Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional
Bagikan :