Tokoh

Raja-Raja Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat

Sri Sultan Hamengkubuwono I

Sri Sultan Hamengkubuwono I
dok kratonjogja

 

Pakubuwana II pun mengumumkan sayembara dengan hadiah tanah seluas 3.000 cacah bagi mereka yang mampu mengusir Raden Mas Said dan pemberontaknya dari Sukawati. Mendengar berita tersebut, Pangeran Mangkubumi bergerak. Ia berhasil mengusir Raden Mas Said tahun 1746. Sesuai yang dijanjikan, seharusnya Pangeran Mangkubumi mendapat hadiah tanah seluas 3.000 cacah. Akan tetapi, dihalang-halangi oleh Patih Pringgalaya yang menghasut raja untuk membatalkan perjanjian sayembara.

 

Masih belum berakhir dengan masalah tersebut, datanglah Gubernur Jenderal VOC Baron van Imhoff yang semakin memperkeruh suasana. Ia mendesak Pakubuwana II untuk menyewakan daerah pesisir kepada VOC seharga 20.000 real untuk melunasi hutang keraton kepada Belanda. Mangkubumi menentang hal tersebut. Akibatnya, terjadi pertengkaran di mana Baron menghina Mangkubumi di depan umum. Karena merasa sakit hati, Mangkubumi pergi meninggalkan Surakarta bulan Mei 1746. Ia menggabungkan diri dengan Mas Said sebagai pemberontak.

 

Perang Suksesi Jawa III Perang antara Mangkubumi dengan Pakubuwana II yang didukung oleh VOC disebut sebagai Perang Suksesi Jawa III. Pada 1746, ketika mengangkat senjata melawan VOC, Pangeran Mangkubumi memiliki prajurit sebanyak 3.000 orang. Satu tahun berselang, jumlah prajuritnya pun meningkat pesat, berjumlah 13.000 prajurit, di mana di antaranya terdapat 2.500 prajurit berkuda. Pangeran Mangkubumi bersama dengan 13.000 pengikutnya pun memulai pertempuran mereka melawan VOC.

Baca Juga : Dari Rasa Takut Hingga Podium Juara di Sirkuit Bulutangkis Surabaya
Bagikan :