Tokoh

Seno Gumira Ajidarma

Mata Kamera Sang Redaktur

Mata Kamera Sang Redaktur
dok indeks

 

Kini, ia berniat menuntaskan bagian-bagian yang belum ditayangkan menjadi novel berjudul Pelacur dalam Perahu. Seno diajak temannya membuat penerbitan. “Lagi pandemi, saya mau sikat. Saya enggak mudik. Lah, kerjaan begini banyak. Malah, saya enggak keluar rumah,” ujarnya.

 

Seno tak terpenjara. Ia justru sering bertanya-tanya saat harus bepergian ke beberapa kampus untuk mengajar namun ingin mengetik. “Kapan saya bisa bangun tidur tapi enggak pergi? Saya bisa baca semua buku yang sudah dibeli atau menulis apa pun kalau jadi tahanan rumah,” katanya sambil tertawa.

 

Ia umpamanya, bertekad menyelesaikan buku Nagabumi yang ketiga dan keempat dengan tebal masing-masing sekitar 1.000 halaman. “Buat semua penulis saya rasa seperti itu. Waktunya jadi banyak. Terus terang, saya sebelumnya enggak punya waktu. Minta ampun,” katanya.

Baca Juga : Berpikir Liberal Demi Wujudkan Indonesia yang Toleran
Bagikan :