Petilasan Sunan Ngudung di Desa Cingkrong berada di depan rumah warga bernama Mbah Yahyo yang sekaligus merupakan juru kunci. Di pekarangan depan rumahnya sebelah kiri, terdapat bangunan kecil seperti pos kamling berukuran 2,5 meter x 2,5 meter. Di sinilah letak petilasan Sunan Ngudung.
Ketika pintu bangunan dari bahan tembok ini dibuka, tampak di dalamnya ada dua patok atau nisan dari kayu. Sepintas, mirip patok yang ada di pemakaman, Di atas lantai digelar karpet warna hijau.
“Di sinilah petilasan dari Sunan Ngudung. Meski ada patok tetapi ini bukan makam beliau. Patok ini hanya sebagai tanda supaya petilasan mudah dikenali saja,” kata Mbah Yahyo yang dikabarkan Muria News.
Yahyo tidak mengetahui persis apa yang ada di bawah patok petilasan tersebut. Ada yang menyebut di dalamnya ada pusaka atau jubah. Selain itu, ada yang menyebutnya di bawah patok itu tanahnya sempat terkena ceceran darah Sunan Ngudung.
Walau begitu dirinya memastikan Sunan Ngudung pernah sampai ke kampung ini. Petilasan tersebut sudah ada ratusan tahun lalu. Dahulunya hanya dikasih pagar keliling dari bambu. Baru pada beberapa tahun lalu ditutup bangunan dari tembok bata.