Ditulis oleh Prof Dr. N. J. Krom dalam buku Javaansche Geschiedenis menyebut sebelum Demak, Majapahit terlebih dahulu diserang oleh Prabu Girindrawardhana (1478-1498) dari Keling, Kediri, keturunan Prabu Jayakatwang, musuh Raden Wijaya.
Girindrawardhana dibantu oleh Patih Empu Tahan, ayah Raden Udara. Pada penyerangan ini, ditulis oleh Krom, menewaskan Raja Kertabumi atau Brawijaya V yang merupakan raja dari trah asli Majapahit.
Pasca penyerangan Girindrawardhana atas Majapahit, dirinya kemudian diangkat menjadi Raja Majapahit bergelar Brawijaya VI. Raden Patah mencoba menuntut haknya atas tahta Majapahit.