Siapa yang suka makan ikan mujair? Ternyata, Mudjair adalah nama sesosok pahlawan, sekaligus penemu ikan mujair asal Blitar. Perjalanan panjang ditempuh untuk mendapatkan ikan yang saat ini dikenal di seluruh pelosok negeri ini.
Oleh: Intan Permata
Tahun ini, tak terasa sudah 86 tahun ikan mujair ditemukan pertama kali di Blitar. Saksi hidup penemuan ikan mujair yakni Munir, putra almarhum Mbah Mudjair.
Dia merupakan anak kelima dari tujuh bersaudara. Meskipun usianya sudah memasuki kepala delapan, namun ingatannya tentang kisah sang ayah menemukan ikan mujair masih jelas.
Munir masih lancar menceritakan ulang kisah sang ayah tersebut.
"Waktu itu saya masih kecil, mungkin sekitar usia 3 tahun," kata Munir kepada detikJatim saat ditemui di rumahnya Lingkungan Jajar, Kelurahan Kanigoro, Kecamatan Kanigoro Kabupaten Blitar, Selasa (19/4/2022).
Dia menyebut, saat itu di rumahnya sering didatangi orang untuk melihat temuan sang ayah. Bahkan, ikan sang ayah ini diminati warga Belanda.
"Ketika itu rumah saya sering didatangi orang untuk melihat ikan yang ditemukan bapak," tuturnya.
Bagaimana tidak, ikan mujair memang spesial. Mbah Mudjair membawa langsung ikan dari air laut untuk dibudidayakan di air tawar. Meski sempat gagal berkali-kali karena ikannya kerap mati saat dibawa ke kolam air tawarnya.
Tak disangka, dua ekor ikan yang dibawa Mbah Mudjair membawa rezeki tersendiri. Sebab, tak berselang lama ikan tersebut terus berkembang biak dengan jumlah yang banyak.
Dari situlah dirinya mulai dikenal oleh banyak orang. Sebab, berhasil mengembangkan ikan laut atau air payau menjadi ikan air tawar.
Munir menambahkan, nama mujair yang dijadikan nama ikan ini merupakan ketidaksengajaan. Saat itu, banyak pejabat dari Blitar hingga Belanda yang datang ke kediamannya untuk melihat ikan ini. Nama tersebut pun muncul secara spontan.
"Dulu pejabat daerah sampai pejabat Belanda datang ke rumah untuk melihat ikan itu. Karena belum ada namanya, orang Belanda itu tanya nama bapak saya, dan kemudian ikannya diberi nama seperti nama bapak saya. Yaitu ikan mujair," imbuhnya.
Ikan mujair ini ditemukan pada tahun 1936. Sementara Mbah Mudjair mengembuskan nafas terakhirnya pada 7 September 1957.
Nama Mbah Mudjair akan selalu dikenang sebagai penemu ikan mujair. Hal ini juga diabadikan dalam nisannya, di mana ada gambar ikan di sana.