Ketika kota Madinah mulai berkembang dan terjadi banyak perang, Rufaida mengabdikan diri merawat kaum muslimin yang sakit dan terluka.
Saat perang Badar, Uhud, Khandaq, dan perang Khaibar meletus, Rufaida dengan sukarela merawat korban-korban yang terluka akibat perang. Ia juga mendirikan rumah sakit lapangan saat perang hingga ia terkenal dan Rasulullah saw. secara pribadi memintanya untuk merawat korban selama perang.
Permintaan dari Rasulullah tersebut bagi Rufaida merupakan permintaan mulia dan merupakan bentuk pengakuan awal untuk pekerjaannya sebagai perawat dan tenaga medis.