Tokoh

KH Hasyim Asy’ari

Ramadhan dan Kenangan Wafatnya Sang Hadratussyekh

Ramadhan dan Kenangan Wafatnya Sang Hadratussyekh
Dok nu.org

 

Utusan Panglima Besar Soedirman dan Bung Tomo yang khusus datang untuk menyampaikan berita jatuhnya Malang tidak sempat ditemui oleh Hadratussyekh. Malam itu tanggal 7 Ramadhan 1366 H, Hadratussyekh KH Hasyim Asy’ari menghembuskan nafas terakhirnya.

 

Kalangan pesantren berduka, rakyat Indonesia dan tokoh-tokoh pergerakan nasional menangis ditinggalkan ulama kharismatik dan pejuang kemerdekaan yang gigih. Rakyat, santri, dan para pejuang seakan tidak percaya ditinggalkan seorang ulama yang selama ini menjadi panutan dan sandaran dalam perjuangan. Apalagi dalam kondisi saat itu, rakyat masih membutuhkan perannya sebagai penggerak kemerdekaan bangsa Indonesia.

 

Hadratussyekh KH Hasyim Asy’ari dimakamkan di kompleks pemakaman keluarga di Pondok Pesantren Tebuireng Jombang, Jawa Timur. Ia seorang ulama besar dengan puluhan karya kitab dan manuskrip yang tidak abai terhadap kondisi bangsanya.

 

Dalam pengembaraan ilmunya di Makkah, Arab Saudi, Hadratussyekh KH Hasyim As’yari tidak menutup mata terhadap bangsa Indonesia yang masih dalam kondisi terjajah. Kegelisahaannya itu dituangkan dalam sebuah pertemuan di Multazam bersama para sahabat seangkatannya dari Afrika, Asia, dan juga negara-negara Arab sebelum Kiai Hasyim kembali ke Indonesia.

Baca Juga : Pencipta Kode Pos yang Terinspirasi Lagu Dari Sabang Sampai Merauke
Bagikan :