Aji Saka kemudian berniat melawan kelaliman Prabu Dewata Cengkar. Setelah tiba di Jawa, Aji Saka menuju ke pedalaman tempat ibu kota Kerajaan Medang Kamulan. Dia kemudian menantang Dewata Cengkar bertarung.
Setelah pertarungan yang sengit, Aji Saka berhasil mendorong Prabu Dewata Cengkar ke laut Selatan (Samudra Hindia). Akan tetapi Dewata Cengkar belum mati, namun berubah menjadi buaya putih. Sedangkan Aji Saka naik tahta menjadi raja Medang Kamulan.
Beberapa ahli berpendapat legenda Aji Saka berhubungan dengan Kalender Saka yang diyakini dipakai di Jawa. Selama di tanah Jawa, dia juga diyakini mengajarkan masyarakat untuk membaca dan menulis, salah satunya adalah membuat aksara Jawa.