Bukan hanya sekolah bermeja dan kursi, Kiai Dahlan juga dituduh kafir karena mengenakan jas Belanda yang berjulukan Sinyo Londo. Penampilanya dianggap aneh karena dirinya memadukan antara serban, jas, jarik, dan bersandal jawa.
Namun dakwahnya masih terus berjalan, walau tuduhan kiai kafir kian menyebar di masyarakat. Tidak tanggung-tanggung, di antara mereka yang menuduh kafir adalah santri dari kakak iparnya.
“Semenjak KH Ahmad Dahlan berdakwah, hubungan dengan beberapa kakak iparnya pun memburuk,” tulisnya.
Bahkan ketika sudah mendirikan organisasi Muhammadiyah. Dalam rangka memperkenalkan organisasi itu, dia pun mengunjungi beberapa daerah di luar Yogyakarta, termasuk Banyuwangi, Jawa Timur (Jatim).