Natsir yang lahir di Alahan Panjang, Sumatra Barat tahun 1908 ini tidak pernah berubah, baik sifat maupun penampilan. Rumah, pakaian, kendaraan dan gaya hidupnya tetap bersahaja. Bahkan beberapa kali ada yang pernah melihat sosok petinggi Partai Masyumi ini memakai jas bertambal.
“Pakaiannya sungguh tidak menunjukkan dia seorang menteri dalam pemerintahan,” tulis Guru Besar Universitas Cornell, Goerge McTurnan Kahin dalam buku Natsir, 70 Kenang-kenangan Kehidupan dan Perjuangan.
Kahin menceritakan saat pertama kali bertemu dengan Natsir di Yogyakarta, dirinya heran karena penampilannya yang sama sekali tidak tampak sebagai seorang Menteri. Saat itu kemeja Natsir hanya ada dua, catat Kahin, itu pun kusam.
Dia juga mengenal sosok Natsir dari Agus Salim yang mengungkapkan bahwa staf Kementerian Penerangan sampai harus mengumpulkan uang untuk membelikan pakaian sang bos agar terlihat sebagai seorang Menteri.