Tokoh

Maulwi Saelan

Kisah Heroik Kiper Legendaris dan Penjaga Terakhir Bung Karno

Kisah Heroik Kiper Legendaris dan Penjaga Terakhir Bung Karno
dok wikipedia

 

Asha Wadia Saelan, putra bungsu Maulwi menyatakan ayahnya memang berkeinginan untuk mempunyai sekolah sepak bola (SSB). Keluarganya pun berkeinginan untuk mendirikan SSB, tetapi urung dilakukan karena Maulwi lebih fokus mengelola pendidikan di Al Azhar.

 

Tetapi Asha masih mengingat kata-kata ayahnya bahwa sepak bola adalah alat untuk berjuang dan pemersatu bangsa. Apalagi sepak bola ini merupakan olahraga rakyat dan disenangi semua orang.

 

"Bapak selalu menekankan, motivasi pemain bola di zamannya adalah nasionalisme. Tanpa dibayar dan dengan fasilitas seadanya, mereka tampil dengan semangat pantang menyerah," ucapnya yang dinukil dari CNN Indonesia.

 

Penjaga gawang terbaik yang pernah dimiliki Indonesia ini menghembuskan napas terakhirnya pada 10 Oktober 2016. Kondisi fisik Maulwi yang termakan usia mulai menurun drastis sejak Agustus 2016.

 

Tubuh renta Maulwi pun sudah tak mau kompromi lagi. Ajudan terakhir yang menemani Soekarno di masa-masa kritis ini pun berpulang dan dikebumikan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan.

 

 

Baca Juga : Namanya Menjadi Nama Bandara di Kota Pahlawan
Bagikan :