Dikabarkan oleh Jakarta Islamic Center, Guru Mughni pernah menolak jabatan sebagai Penghulu Kepala yang ditawarkan kepadanya. Alasannya adalah karena faktor kebangsaan, dirinya tidak ingin bekerja sama dengan Belanda.
Selain itu, dirinya pun cukup kaya sehingga tidak punya masalah ekonomi. Bahkan sebagian harta dirinya sumbangkan untuk membiayai kegiatan dakwah Islam dan juga untuk membantu masyarakat Kuningan yang butuh modal berdagang.
Misalnya ketika Guru Mughni tinggal di Makkah, dirinya seringkali memberikan pinjaman kemah-kemah untuk jemaah haji Indonesia. Selain itu rumahnya yang berada di Makkah juga dijadikan wakaf untuk para pelajar Indonesia yang bermukim di tanah suci.
Guru Mughni memang terkenal sangat mengutamakan kepentingan masyarakat, seperti halnya dalam perjuangan kemerdekaan. Dirinya pernah mengizinkan rumahnya di Jalan Mas Masur 38 Tanah Abang sebagai tempat pertemuan tokoh-tokoh Jong Islamiten Bond oleh KH Agus Salim.