Tokoh

Emmy Saelan

Perawat yang Meledakkan Dirinya Demi Lawan Sekutu

Perawat yang Meledakkan Dirinya Demi Lawan Sekutu
dok wikipedia

 

Semangatnya tak surut meski dipaksa mundur oleh Belanda. Pada keesokan harinya, 21 Januari 1947 beberapa pasukan dari LAPRIS berhasil ditangkap dan menjadi tawanan. Di satu sisi yang lain, posisi Emmy Saelan terkepung oleh KNIL/NICA.

 

Di dalam peristiwa tersebut, Emmy Saelan gugur bersama para tentara KNIL/NICA yang mengepungnya. Sampai akhir, ia tetap melawan meski pasukannya berguguran menyisakan dirinya. Dengan granat tersisa di tangan, ia melemparkannya ke pasukan Belanda.

 

Namun, saat itu ia juga ikut gugur bersama pasukan Belanda. Darah juangnya pun seketika menggelora merubah haluan perjuangannya menjadi perawat yang berjuang di palagan. Ia gugur di usia 27 tahun setelah meledakkan diri dengan granat di tengah pasukan tentara NICA (Belanda).

 

Guna mengenang perjuangan sang perempuan tangguh, pada 6 November 1973, ia diangkat sebagai pahlawan nasional dengan Surat Keputusan Presiden Nomor 087/TK/1973. Untuk mengenang kepahlawanannya, jalan yang sering dilalui Emmy ketika bergerilya diabadikan dengan dibangunnya Monumen Emmy Saelan.

 

Monumen ini terletak di Kota Makasar di Jalan Toddopuli. Patriotisme dan nasionalisme seorang Emmy Saelan dalam perjuangannya mempertahankan kemerdekaan di Sulawesi Selatan dapat menjadi tauladan bagi generasi muda penerus negeri ini.

 

Baca Juga : Hidup Seperti Roller Coaster, Pernah di Titik Terendah untuk Kemudian Melesat Keatas
Bagikan :