Tatang sempat mengikuti penggemblengan di Amerika Serikat (AS) bersama pasukan elite Green Barets. Di sana Tatang berlatih selama dua tahun, banyak hal yang dipelajarinya.
Seperti teknik bertempur di hutan, rawa, laut, perkotaan, teknik menyusup dan lain sebagainya. Pria dengan empat anak ini mengaku pelatihan menembak jitu di atas perahu yang paling sulit.
Tatang kemudian menjadi lulusan terbaik setelah dalam sesi menembak jitu 600 meter berhasil mengalahkan Kapten Conway. Memang ada semacam tradisi, siswa yang mengalahkan gurunya akan dianggap paling berhasil.
"Tatang kemudian mendapat salam salut dari Kapten Conway dan langsung memberikan medali penembak jitu dari 1 Special Forces Group, US Army yang telah dipersiapkan," ucapnya dalam buku tersebut.