Pada tahun 1917, Kartono lolos ujian pemilihan saat melamar lowongan wartawan yang dibuka oleh surat kabar Amerika The New York Herald Tribune. Kartono terpilih setelah berhasil memadatkan berita dalam Bahasa Prancis sepanjang satu kolom menjadi 30 kata dan mengubahnya ke dalam berbagai versi bahasa yaitu Inggris, Spanyol, dan Rusia.
Dalam buku karangan Solichin Salam berjudul R.M.P Sosrokartono: Sebuah Biografi, disebutkan bahwa Kartono bahkan diberikan pangkat mayor oleh Panglima Perang Amerika Serikat demi mempermudah pekerjaannya.
Selama berkarier menjadi wartawan, disebutkan ada satu hasil kerja Kartono yang diklaim sebagai liputan terbaik, yaitu saat dirinya berhasil memuat berita mengenai peristiwa perundingan rahasia yang menandai berakhirnya PD I.
Perundingan tersebut berlangsung secara rahasia di sebuah hutan di daerah Compiegne, Prancis Selatan, dan tidak ada pihak luar yang memiliki akses untuk meliput. Namun, Kartono diketahui menjadi satu-satunya wartawan yang berhasil memuat peristiwa tersebut.