Namun, perjalanannya untuk bisa menyelesaikan pendidikan yang ditempuh ternyata tidak semudah yang dibayangkan, Kartono lulus dari Fakultas Sastra dan Filsafat dan mendapat gelar sarjana muda pertama dari Indonesia pada tahun 1901.
Pencapaian Kartono tersebut yang nyatanya menjadi pembuka jalan bagi anak pribumi lainnya untuk dapat ikut mengenyam pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi di Belanda.
Tak hanya semata-mata menempuh pendidikan, di tahun 1988 Kartono diketahui menjadi sosok aktivis yang aktif dan disegani di Belanda, dirinya mendapat kesempatan untuk menyampaikan pidato berjudul Het Nederlancdsch in Indie, dan menyampaikan kritik kepada pemerintah Belanda akan keberadaannya di Indonesia, namun dengan ungkapan yang santun dan berwibawa khas kaum terpandang di tanah air.
Tak puas mendapat gelar sarjana, Kartono rupanya bertekad untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi pada instansi yang sama.