Menjadi anak petani tentu saja jauh dari kata mewah. Sangat jauh. Namun, saya bahagia. Hal paling utama yang membahagiakan adalah pada akhirnya saya mampu membuat Bapak dan ibu bangga dengan pencapaian yang saya raih. Meskipun, tak seorangpun tahu, perjuangan dan pergolakan batin yang saya jalani untuk sampai pada titik pencapaian saat ini. Seorang anak petani di desa berkeinginan menjadi guru. Terdengar sebuah impian yang sangat tinggi. Namun, saya membuktikan saya mampu. Menjadi guru bantu (guru tidak tetap atau honorer) bidang studi matematika di SMP 12 Surabaya. Dan inilah awal episode perjalanan karier yang digariskan Allah untuk saya. Keinginan untuk terus belajar membawa saya akhirnya diangkat menjadi guru tetap bidang studi matematika di SMP N 12 Surabaya. Pada akhirnya, saya dipercaya untuk mengemban amanah menjadi Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Timur. Rutinitas waktu yang saya lewati menjadi Kadindik Jatim tiba-tiba membawa saya memasuki dunia yang selama ini tak pernah saya bayangkan akan berada disana. Dunia birokrasi. Ya, episode hidup saya akhirnya memasuki kisah baru di segmen yang berbeda. Dan langsung menempatkan saya pada posisi yang tak pernah saya bayangkan pula. Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur di era kepemimpinan Gubernur Soekarwo.Menjadi Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Timur adalah sebuah amanah yang harus Saya emban dengan penuh tanggung jawab. Saya bukanlah seorang birokrat, karenanya tidak sedikit yang meragukan apakah Saya mampu?