YORDANIA, PustakaJC.co - Sinergi Indonesia dan Yordania di bidang pendidikan dan keagamaan resmi diperkuat setelah penandatanganan dua nota kesepahaman penting yang digelar di Amman, Yordania. Senin, (14/4/2025).
Dua MoU tersebut diteken langsung oleh Menteri Agama RI Nasaruddin Umar, masing-masing dengan Menteri Pendidikan Tinggi dan Riset Kerajaan Yordania Azmi Mahafzah, dan Menteri Wakaf, Urusan Islam, dan Tempat Suci Yordania Mohammad Al-Khalaileh. Prosesi ini turut disaksikan oleh Presiden RI Prabowo Subianto dan Raja Abdullah II, selaku pemimpin Kerajaan Yordania. Dilansir dari kemenag.go.id Selasa, (15/4/2025).
Dalam keterangannya, Menag Nasaruddin menyebut kerja sama ini mencakup penguatan program pendidikan tinggi, pertukaran dosen dan mahasiswa, riset, hingga beasiswa bagi santri dan tenaga kependidikan.
“Kami bersepakat untuk meningkatkan kerja sama dua negara di bidang pendidikan, baik dalam studi sarjana dan pascasarjana, double degree, maupun shortcourse.” ujar Menag
Kerja sama juga meluas pada pelatihan bahasa Arab dan Studi Islam, serta pertukaran guru besar, mahasiswa, dan santri. Fokus lain adalah peningkatan mutu lembaga pendidikan dan pengakuan akademik bersama (mutual recognition).
Di bidang keagamaan dan wakaf, sinergi mencakup pengelolaan masjid, pertukaran ulama, pemberdayaan zakat-wakaf, hingga pelatihan untuk para pendakwah dan nadhir. Menurut Menag, kerja sama ini menjadi langkah strategis menghadapi tantangan moderasi beragama dan ekstremisme global.
“Kami sepakat bertukar pengalaman dalam pencegahan ekstremisme berbasis agama, pengelolaan wakaf, dan warisan budaya keagamaan.” jelas Nasaruddin
Kedua negara juga akan membangun komite bersama untuk menindaklanjuti pelaksanaan teknis MoU secara berkala.
Sinergi RI dan Yordania ini bukan sekadar diplomasi simbolik, tapi strategi konkret memperkuat basis pendidikan dan keagamaan umat. Beasiswa, pertukaran akademik, hingga pengelolaan wakaf kini menjadi jembatan kerja sama lintas negara yang semakin kokoh. (Ivan)