“Kami bersepakat untuk meningkatkan kerja sama dua negara di bidang pendidikan, baik dalam studi sarjana dan pascasarjana, double degree, maupun shortcourse.” ujar Menag
Kerja sama juga meluas pada pelatihan bahasa Arab dan Studi Islam, serta pertukaran guru besar, mahasiswa, dan santri. Fokus lain adalah peningkatan mutu lembaga pendidikan dan pengakuan akademik bersama (mutual recognition).
Di bidang keagamaan dan wakaf, sinergi mencakup pengelolaan masjid, pertukaran ulama, pemberdayaan zakat-wakaf, hingga pelatihan untuk para pendakwah dan nadhir. Menurut Menag, kerja sama ini menjadi langkah strategis menghadapi tantangan moderasi beragama dan ekstremisme global.