SURABAYA, PustakaJC.co - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, pada Sabtu lalu membahas rencana pembangunan perumahan bagi para guru guna meningkatkan kesejahteraan dan motivasi mereka dalam mendidik siswa.

Dalam pertemuan yang melibatkan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Badan Pusat Statistik (BPS), serta Badan Pengelola Dana Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera), Mu’ti menekankan pentingnya penyediaan hunian yang layak bagi para pendidik.

“Kami ingin memberikan fasilitas perumahan yang baik bagi para guru agar mereka dapat bekerja dengan lebih nyaman dan fokus,” ujar Mu’ti dalam keterangan resmi kementerian.

Menindaklanjuti hal tersebut, Menteri PUPR Maruarar Sirait memastikan bahwa pemerintah akan segera merealisasikan pembangunan rumah bagi guru sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto.

“Presiden telah menginstruksikan agar bantuan ini tepat sasaran, sehingga para guru benar-benar mendapatkan rumah yang layak,” jelas Sirait.

Sebagai langkah awal, pemerintah akan menyusun nota kesepahaman (MoU) antara Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian PUPR, dan BPS guna memastikan program ini berjalan dengan baik.

Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, menyatakan bahwa pihaknya akan terus berkoordinasi untuk mengidentifikasi guru-guru yang memenuhi syarat mendapatkan perumahan bersubsidi.

“Kami akan mengoptimalkan pemanfaatan data agar bantuan ini diterima oleh mereka yang benar-benar membutuhkan,” kata Widyasanti.

Sementara itu, Komisaris BP Tapera, Heru Pudyo Nugroho, mengungkapkan bahwa pihaknya telah menyalurkan bantuan perumahan bersubsidi sejak awal Maret 2025 dan siap mengawal program ini.

“Kami berkomitmen untuk memastikan guru-guru di Indonesia mendapatkan hunian yang layak,” ujar Heru.

Dengan adanya program ini, pemerintah berharap dapat meningkatkan kesejahteraan guru, sehingga mereka lebih fokus dalam memberikan pendidikan berkualitas bagi generasi mendatang. (nov)