Salah satu bentuk pembelajaran mandiri yang bisa dilakukan adalah mengadakan bakti sosial secara berkelompok, misalnya mengunjungi panti asuhan untuk berbagi dengan sesama.
“Meskipun dilakukan berkelompok, guru kelas tetap bertanggung jawab mengoordinasikan kegiatan ini, seperti mengumpulkan pakaian layak pakai atau menyiapkan makanan berbuka puasa bagi yang membutuhkan,” jelas Khofifah.
Ia berharap program ini bisa memberikan pengalaman berharga bagi siswa, baik dalam aspek akademik maupun sosial.
“Jangan sampai waktu Ramadan hanya dihabiskan untuk tidur, bermain, atau melakukan aktivitas yang tidak bermanfaat bagi perkembangan pendidikan dan karakter mereka,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur, Aries Agung Paewai, menambahkan bahwa program Ramadan Produktif juga diterapkan di sekolah dengan mengintegrasikan kegiatan keagamaan dalam proses belajar mengajar.