Pendidikan & Sastra

Mengenal Kurikulum Cinta, Program Kemenag untuk Sekolah di Indonesia

Mengenal Kurikulum Cinta, Program Kemenag untuk Sekolah di Indonesia
Mengenal Kurikulum Cinta, Program Kemenag untuk Sekolah di Indonesia

 

Saat ini, banyak lembaga pendidikan berbasis agama, seperti madrasah dan pesantren, yang sudah mulai mengajarkan nilai toleransi dan harmoni dalam kehidupan berbangsa. "Ini adalah langkah positif yang perlu terus didorong dan diperkuat," tambahnya.

 

Nasaruddin menyoroti bahwa dalam beberapa kasus, ajaran agama diajarkan dengan cara yang berpotensi menanamkan kebencian terhadap pemeluk agama lain. Sebagai contoh, jika seorang guru agama menyatakan bahwa hanya agamanya yang benar dan agama lain sesat, hal ini bisa menumbuhkan rasa permusuhan sejak dini.

 

"Bayangkan jika anak-anak sejak kecil diajarkan untuk membenci agama lain. Apa yang akan terjadi dengan keberagaman di Indonesia?" ujarnya saat Pembukaan Sidang Tanwir I 'Aisyiyah di Jakarta (16/1/2025).

 

Oleh karena itu, Kurikulum Cinta hadir untuk mengajarkan nilai cinta dan toleransi sejak dini. Ia menegaskan bahwa ajaran agama seharusnya tidak menumbuhkan kebencian terhadap pemeluk agama lain, tetapi juga tetap menjaga keyakinan pada ajaran masing-masing.

Baca Juga : Pemangkasan Anggaran Pendidikan 2025: Kemendikdasmen dan Kemendiktisaintek Terkena Efisiensi Besar
Bagikan :