Pendidikan & Sastra

Dari Militer ke Pendidikan: Perjalanan Huruf Braille

Dari Militer ke Pendidikan: Perjalanan Huruf Braille
Dari Militer ke Pendidikan: Perjalanan Huruf Braille (dok detikhealth)

 

Awalnya untuk Keperluan Militer
Sebelum diciptakannya huruf Braille, Kapten Charles Barbier, seorang perwira militer di bawah Napoleon, telah mengembangkan sistem tulisan bernama Night Writing. Sistem ini memungkinkan tentara membaca dan bertukar informasi secara diam-diam di malam hari tanpa penerangan. Namun, sistem tersebut masih memiliki banyak kekurangan.

 

Louis Braille memodifikasi sistem tersebut dan menemukan bahwa tunanetra lebih mudah meraba dan memahami pola titik-titik daripada garis. Akhirnya, sistem Braille hanya menggunakan kombinasi titik-titik timbul tanpa garis, seperti yang kita kenal saat ini.

 

Penolakan Awal terhadap Braille
Pada tahun 1834, sistem Braille sempat ditolak oleh masyarakat karena dianggap terlalu berbeda dari sistem tulisan biasa. Namun, Louis tidak menyerah dan terus mengajarkan sistem ini secara diam-diam kepada murid-muridnya. Barulah pada tahun 1847, sistem Braille mulai diizinkan diajarkan di sekolah. Sayangnya, pengakuan resmi dari pemerintah baru datang beberapa bulan setelah Louis Braille meninggal dunia.

 

Braille di Era Modern
Kini, huruf Braille telah terintegrasi dengan berbagai teknologi modern dan diakui di seluruh dunia. Sistem ini membantu tunanetra untuk belajar, membaca, dan berkomunikasi lebih mudah. Tertarik untuk mempelajari huruf Braille?. (nov)

Baca Juga : 4 Keuntungan Mengajarkan Anak Berbisnis Sejak Usia Dini
Bagikan :